Penjelasan Fenomena Masalah Menurut Ilmu Geofisika dan Geologi
Penurunan Muka
tanah di jakarta
Faktor Penyebab Terjadinya Penurunan Muka Tanah
Berdasarkan
Whittaker and Reddish, 1989 dalam Metasari 2010, secara umum faktor
1. Penurunan tanah alami (natural subsidence)
Penurunan
yang disebabkan oleh proses – proses geologi seperti siklus geologi,
sedimentasi daerah cekungan dan sebagainya. Beberapa penyebab
terjadinya
penurunan tanah alami bisa digolongkan menjadi :
a.
Siklus Geologi
Penurunan
muka tanah terkait dengan siklus geologi. Proses – proses yang terlihat dalam
siklus geologi adalah : pelapukan (denuation), pengendapan (deposition), dan
pergerakan kerak bumi (crustal movement). Adapun keterkaitannya yaitu pelapukan
bisa disebabkan olehair seperti pelapukan batuan karena erosi baik secara
mekanis maupun kimia, oleh perubahan temperature yang mengakibatkan terurainya
permukaan batuan, oleh angin terutama di daerah yang kering dan gersang karena
pengaruh glacial dan oleh gelombang yang biasanya terjadi di daerah pantai
(abrasi).
b.
Sedimentasi Daerah Cekungan
Biasanya
daerah Cekungan terdapat di daerah – daerah tektonik lempeng terutama di dekat
perbatasan lempeng. Sedimen yang terkumpul di Cekungan semakin lama semakin
banyak dan menimbulkan beban yang bekerja semakin meningkat, kemudian proses
kompaksi sedimen tersebut menyebabkan terjadinya penurunan pada permukaan
tanah. Sebagian besar penurunan muka tanah akibat faktor ini adalah :
·Adanya
gaya berat dari beban yang ditimbulkan oleh endapan dan juga ditambah dengan
air
menyebabkan
kelenturan pada lapisan kerak bumi.
·Aktivitas
internal yang menyebabkan naiknya temperature kerak bumi dan
kemudian
mengembang menyebabkan kenaikan pada permukaan pada permukaan
tanah.
Setelah itu proses erosi dan pendinginan kembali menyebabkan penurunan muka
tanah.
·Karakteristik
deformasi dari lapisan tanah yang berkaitan dengan tekanan – tekanan yang
Ada
2.
Penurunan tanah akibat pengambilan air tanah (groundwater extraction)
Pengambilan
airtanah secara besar – besaran yang melebihi kemampuan
pengambilannya
akan mengakibatkan berkurangnya jumlah airtanah pada suatu lapisan
akuifer.
Hilangnya airtanah ini menyebabkan terjadinya kekosongan pori – pori tanah
sehingga
tekanan hidrostatis di bawah permukaan tanah berkurang sebesar hilangnya
airtanah
tersebut.
Selanjutnya akan terjadi pemampatan lapisan akuifer.
ANDING
3.
Penurunan akibat beban bangunan (settlement)
Tanah
memiliki peranan penting dalam pekerjaan konstruksi. Tanah dapat menjadi
pondasi pendukung bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri
seperti tanggul atau bendungan. Penambahan bangunan di atas permukaan tanah
dapat menyebabkan lapisan di bawahnya mengalami pemampatan. Pemampatan tersebut
disebabkan adanya deformasi
partikel
tanah, relokasi partikel, keluarnya air atau udara dari dalam pori, dan sebab
lainnya
yang
sangat terkait dengan keadaan tanah yang bersangkutan. Proses pemampatan ini
pada
akhirnya
menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah. Secara umum penurunan
tanah
akibat pembebanan dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu :
a.
Penurunan konsolidasi yang merupakan hasil dari perubahan volume tanah jenuh
air
sebagai akibat dari keluarnya air yang menenpati pori – pori air tanah.
b.
Penurunan segera yang merupakan akibat dari deforamasi elastik tanah kering,
basah, dan jenuh air tanpa adanya perubahan kadar air.
TEKNIK PEMANTAUAN LAND
SUBSIDENCE
1. Dengan metode geofisika di bidang teknik dan
lingkungan
2. GPS
3. Georadar
sumber: http://sml.sipil.ft.unand.ac.id/index.php/whats-new/tanding/29-subsidence-turunnya-muka-tanah
0 komentar:
Posting Komentar