Senin, 24 Februari 2020

Penjelasan Fenomena Masalah Menurut Ilmu Geofisika dan Geologi



Penurunan Muka tanah di jakarta
Faktor Penyebab Terjadinya Penurunan Muka Tanah
Berdasarkan Whittaker and Reddish, 1989 dalam Metasari 2010, secara umum faktor
penyebabnya antara lain  :
1.      Penurunan tanah alami (natural subsidence)
Penurunan yang disebabkan oleh proses – proses geologi seperti siklus geologi, sedimentasi daerah cekungan dan sebagainya. Beberapa penyebab
terjadinya penurunan tanah alami bisa digolongkan menjadi :
a. Siklus Geologi
Penurunan muka tanah terkait dengan siklus geologi. Proses – proses yang terlihat dalam siklus geologi adalah : pelapukan (denuation), pengendapan (deposition), dan pergerakan kerak bumi (crustal movement). Adapun keterkaitannya yaitu pelapukan bisa disebabkan olehair seperti pelapukan batuan karena erosi baik secara mekanis maupun kimia, oleh perubahan temperature yang mengakibatkan terurainya permukaan batuan, oleh angin terutama di daerah yang kering dan gersang karena pengaruh glacial dan oleh gelombang yang biasanya terjadi di daerah pantai (abrasi).
b. Sedimentasi Daerah Cekungan
Biasanya daerah Cekungan terdapat di daerah – daerah tektonik lempeng terutama di dekat perbatasan lempeng. Sedimen yang terkumpul di Cekungan semakin lama semakin banyak dan menimbulkan beban yang bekerja semakin meningkat, kemudian proses kompaksi sedimen tersebut menyebabkan terjadinya penurunan pada permukaan tanah. Sebagian besar penurunan muka tanah akibat faktor ini adalah :
·Adanya gaya berat dari beban yang ditimbulkan oleh endapan dan juga ditambah dengan air
menyebabkan kelenturan pada lapisan kerak bumi.
·Aktivitas internal yang menyebabkan naiknya temperature kerak bumi dan
kemudian mengembang menyebabkan kenaikan pada permukaan pada permukaan
tanah. Setelah itu proses erosi dan pendinginan kembali menyebabkan penurunan muka tanah.
·Karakteristik deformasi dari lapisan tanah yang berkaitan dengan tekanan – tekanan yang
Ada

2. Penurunan tanah akibat pengambilan air tanah (groundwater extraction)
Pengambilan airtanah secara besar – besaran yang melebihi kemampuan
pengambilannya akan mengakibatkan berkurangnya jumlah airtanah pada suatu lapisan
akuifer. Hilangnya airtanah ini menyebabkan terjadinya kekosongan pori – pori tanah
sehingga tekanan hidrostatis di bawah permukaan tanah berkurang sebesar hilangnya airtanah
tersebut. Selanjutnya akan terjadi pemampatan lapisan akuifer.
ANDING

3. Penurunan akibat beban bangunan (settlement)
Tanah memiliki peranan penting dalam pekerjaan konstruksi. Tanah dapat menjadi pondasi pendukung bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri seperti tanggul atau bendungan. Penambahan bangunan di atas permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan di bawahnya mengalami pemampatan. Pemampatan tersebut disebabkan adanya deformasi
partikel tanah, relokasi partikel, keluarnya air atau udara dari dalam pori, dan sebab lainnya
yang sangat terkait dengan keadaan tanah yang bersangkutan. Proses pemampatan ini pada
akhirnya menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah. Secara umum penurunan
tanah akibat pembebanan dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu :
a. Penurunan konsolidasi yang merupakan hasil dari perubahan volume tanah jenuh
air sebagai akibat dari keluarnya air yang menenpati pori – pori air tanah.
b. Penurunan segera yang merupakan akibat dari deforamasi elastik tanah kering, basah, dan jenuh air tanpa adanya perubahan kadar air.

TEKNIK PEMANTAUAN  LAND SUBSIDENCE
1.     Dengan metode geofisika di bidang teknik dan lingkungan
2.     GPS
3.     Georadar





0 komentar:

Posting Komentar